2.1.1. Pengertian
Setia.
Istilah setia dapat diartikan
sebagai sikap untuk menepati
janji untuk membantu orang lain dan berusaha
menghindari sikap ingkar janji.
Dapat pula pengertian kesetiaan dapat di identifikasi seperti berikut.
Ø
Menepati
janji untuk mendukung kegiatan
masyarakat di sekitar kita.
Ø
Tidak
ingkar janji terhadap sesuatu yang
telah diucapkan.
Ø
Berpegang
teguh terhadap pendirian yang sudah
teruji kebenarannya.
Ø
Melaksanakan
apa yang telah menjadi tugas da
kewajiban.
2.1.2. Jenis Jenis Kesetiaan.
Dalam praktek
kehidupan atau sikap hidup manusia dalam
bersosialisasi atau beriteraksi dengan
masyarakat , bahwa kesetian itu bersumber pada lima hal .
1) Satya Hredaya./ Diri sendiri.
Satya Hredaya artinya setia dengan
kata hati sendiri. Maksudnya bahwa
manusia itu cendrung dikendalikan
oleh rasa emosi yang berlebihan. Sehingga
sikap dan tingkah laku cendrung
berbeda dengan hati nurani, dengan sikap yang dikendalikan oleh rasa
emosi menunjukan kurangnya pengendalian, sehingga apa yang terjadi adalah ketidak konsistenan
antara harapan dengan perbuatan yang
muncul.Seperti misalnya manusia pada umumnya adalah baik, mereka tahu mana yang baik mana yang buruk,
mereka bisa membedakan mana yang boleh dikerjakan atau dilakukan mana yang tidak.
Semua itu menjadi panutan dalam diri, tetapi rasa panutan itu sering kali menjadi pertentangan antara
rasa dengan keinginan/ nafsu. Sehingga
munculan perilaku yang tidak konsisten dengan rasa , hal yang demikian adalah bertentangan dengan Satya Hrdaya.
2) Satya Mitra / Teman.
Satya artinya jujur, dan mitra artinya
teman / sahabat. Satya mitra berarti
sikap jujur yang ditunjukan terhadap teman. Kejujuran ini perlu
ditanamkan , kepada diri sendiri maupun
kepada teman / orang lain . Karena dengan kejujuran ini , bahwa kita dapat
merasakan betapa nikmatnya kedamaian, ketenangan, itu semua berawal dari sikap jujur yang di kembangkan. Tidak ada orang yang
menyangsikan dan meragukan tentang
manfaat kejujuran ini, Jujur dengan teman
adalah menanamkan
kepercayaan pada orang lain.
Karena nilai sebuah teman dalam hidup ini sangatlah besar, Dengan teman
orang bisa bahagya atau
sebaliknya. Tumbuhkanlah nilai sikap
yang mencerminkan kejujuran dan
kepercayaan dengan teman. Tidak ada yang
lebih indah dari kita punya teman. Hidup menderita karena tidak punya
teman.Kemana pun dan dimanapu kita perlu
menananamkan nilai kejujuran dengan teman.
3) Satya Wacana./ Kata kata.
Satya artinya jujur dan wacana artinya kata kata. Jadiu
satya wacana berarti sikap jujur yang
dikeluarkan atau muncul dari kata kata.,
Kata
adalah sebagai media atau alat
untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain.
Tanpa kata mungkin lebih sulit
kalau menyampaikan sebuah keinginan.
Oleh karena itu pegang teguhlah kata kata itu, agar supaya tidak
karenanya kita menjadi menderita.
Demikian besar manfaat kata kata itu
dalam hidup manusia, namun demikian
besar pula godaan . Tidak sedikit
orang menemukan kesusahan atau penderitaan karena sebuah kata.Oleh karena itu sangatlah
besar manfaat dan pengaruh sebuah kata
dalam hidup ini. Ada yang mengatakan bahwa dengan kata – kata
orang menemukan kebahagyaan. Dengan kata kata orang bisa menderita, Dengan kata
kata pula orang bisa menemui ajal. Kalau demikian besar pula
pengaruh dan manfaat kata- kata
itu. Dan pergunakanlah kata
itu untuk menarik simpati pada orang
lain.
4) Satya Laksana / Perbuatan.
Satya artinya jujur, dan laksana berarti
perbuatan. Jadi satya laksana berari jujur terhadap perbuatan. Perbuatan atau
berbuat adalah bagian dari aktifitas
hidup keseharian. Tidak ada orang yang tanpa berbuat , semua beraktifitas untukmemenuhi kewajiban hidup sehari hari. Namun demikian
perbuatan itu selalu berujung pada dua sisi, ada yang baik ada
yang buruk. Perbuatan yang baik inilah yang disebut dengan satya laksana. Karena sesuai dengan nilai nilai yang digariskan atau diamanatkan oleh sastra
agama.
5) Satya Semaya / Janji.
Satya berarti jujur dan semaya bearti
janji. Jadi satya semaya berarti taat
/jujur dengan janji yang telah kita
ucapkan
2.1.3. Menyimak Ceritera tentang kesetiaan.
Sebuah pesan yang disampaikan kepada umat
manusia, untuk bias memilah mana yang baik mana yang buruk. Lewat ceritera berikut.
1.BURUNG ANGSA YANG SETIA KAWAN
Disebuah
telaga , hiduplan dua ekor kura kura jantan dan betina. Merekan berdua hidup
sangat rukun dan bahagya. Ditelaga itu
mereka mendapat cukup makanan . selain dua ekor kura kura , sepasang burung
angsa jantan dan betina. Mereka berempat
besahabat dengan rukun . Mereka saling tolong menolong satu dengan lainnya. Mereka sama sama menikmati kebahagyaan di
telaga itu.
Pada suatu hari , tibalah musim kemarau
panjang. Air telaga tempat mereka tinggal
semakin hari semakin surut. Burung angsa bermaksud meninggalkan telaga itu menuju tempat yang
lebih baik, yaitu sebuah telaga
yang airnya dalam dan tidak pernah
surut. Angsa jantan berkata pada sahabatnya , kura kura.
Sahabatku
‘Kura-kura” kami akan meninggalkanMu
pergi dari sini menuju tempat
yang lebih baik. Karena air telaga ini semakin surut. Kami takut jika air
telaga ini habis kami tidak bias hidup
lagi. Sebab kami tidak bias hidup tanpa air.
demikian kata burung angsa jantan . Kura
kura sangat terkejut dan sangat sedih mendengar . Kemudian mereka memohon
kepada burung angsa agar mengajaknya ikut pergi dari telaga ini ke telaga yang yang akan mereka tempati.
‘Oh
sahabatku burung angsa “. Kami memohon kepadamu tolonglah kami. Ajaklah kami
pergi dari sini , kalau kalian meninggalkan kami disini tentu kami akan mati kelaparan. Demikianlah
kata kata si kura kura sedih. Burung angsa merasa tersentuh hatinya,
mendengar kata permohonan sahabatnya . Burung angsa jantan berkata
kepada angsa betina, kita harus menolong
mereka , karena mereka adalah teman baik kita. Kasihan!. Mereka akan mati
kelaparan disini. Bagaimanapun juga
keadaannya baik suka maupun duka
, kita harus menolongnya.
Berkat pertolongan sahabatnya itu, kura
kura dapat hidup bahagya kembali . Demikian seharusnya sahabat sejati harus mau bersahabat dalam keadaan suka
maupun duka . karena teman adalah segalanya
dalam hidup ini. Pepatah mengatakan tanpa teman kita tidak bisa apa apa.
2. KESETIAAN SEORANG ISTRI TERHADAP
SUAMINYA.
Di sebuah desa hidup sepasang suami istri yang
mempunyai anak perempuan yang bernama
Sari. Ibunya bernama Ayuk. Dan ayahnya bernama Agus. Mereka hidup sanghat
miskin. Walaupun hidup miskin mereka
sangat bahagya, Biasanyha mereka melakukan persembahyangan sesuai dengan waktunya , karena merka taat
pada ajaran agama , merka juga selalu mentaati
aturan aturan yang berlaku di desa itu. Agus bekerja sebagai sopir
angkot, dan Ayuk menjadi pembantu di rumahnya Luky. Luky adalah lelaki yang kaya raya , derajatnya tinggi tetapi sombong, dan ia menganggap semuanya
bias dibeli dengan uang.
Suatu
hari agus mengalami kecelakaan, sehingga nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Saat agus dimakamkan Ayuk berjanji
kepada sari bahwa ia akan menjaganya dan tidak akan menghianati cintanya agus, ayahnya Sari.
Karena
sedih ditinggal oleh ayahnya, Sari
menjadi tidak nafsu makan sehingga ia
jatuh sakit. Hari demi hari telah berlalu
dan penyakit sari semakin parah , Ibunya bingung harus bagaimana karena ia tidak mempunyai uang untuk memawanya kerumah sakit. Karena gaji yang didapatkan Ayuk hanya cukup
untuk dimakan sehari hari. Ayuk takut
meminta bantuan kepada Luky majikannya. Namun demikian penyakit sari semakin
lama semakin parah. Dan ahirnya Ayukpun memberanikan diri untuk meminjam uang
kepada majikannya . Tetapi luky tetap tidak meberikannya. Kemudian ayuk dengan
sedikit memaksa untuk meminta bantuan pada luky. Ahirnya Luky pun memberikannya
dengan catatan ayuk harus mau menjadi
istrinya dan menitipkan sari di panti asuhan. Ayuk tidak setuju, karena ia
telah berjaji bahwa ia akan menjaga
sari dan tidak akan menghianati suaminya
walau telah tiada.
Setelah
mendengan pernyataan tersebut , Ayuk langsung pergi tanpa permisi dan berhenti bekerja di sana. Ayuk sedih, Ia selalu berdoa kepada
Tuhan agar diberi kekuatan untuk menghadapi godaan yang ditimpakan
kepadanya . Tuhan selalu mendengar doa Ayuk karena ayuk sangat taat kepada
ajaran agama ahirnya permintaannya
dikabulkannya. Tuhan memberikan sebuah keajaiban kepada keluarga mereka, yaitu
Sari sembuh tanpa diobati, dan ibunya
bermimpi , bahwa ia disuruh menggali
tanah dibelakang rumahnya Sedalam satu meter.
Keesokan
harinya , Ia melakukannya seperti yang di amanatkan dalam mimpi. Ternyata ayuk
menemukan sebuah kotak yang didalamnya
terdapat berbagai macam perhiasan yang terbuat dari emas. Ayuk dan sari menjual sebagian perhiasan
itu, dan digunakan uangnya untuk membuat
rumah dan sedikit disumbangkan kepada
fakir miskin. Ayuk dan sari menjadi orang yang kaya di desa tersebut .; Luky
sekarang menjadi miskin karena kesombongannya .
1.1.4. Membuat ceritera yang mengandung nilai kesetiaan.
TUGAS
Buatlah ceritera yang mencerminkan
kesetian.
2.2.1. Sikap Saling Menghormati.
Sebagai anak yang berbudi pekerti yang baik, akan saling hormat
menghormati antara sesame teman , sesame
keluarga, atau sesame bangsa. Ada peribahasa yang
mengatakan jika kita ingin
dihormati oleh orang lain, maka kita harus menghormati orang lain.
Manusia hanya akan menemukan
kebahagyaan dan kesejahtraan
social akat tercapai apa bila terselenggara keselarasan
, keseimbangan dan keserasian
hidup bermasyarakat. Masing masing
anggota masyarakat menyadari hak dan
kewajib annya , hormat menghormati dan bekerja sama dalam segala hal yang bersangkut paut dengan kebutuhan dan kepentingan hidup bersama.
Segala
sikap, perbuatan , tingkah laku terta tutur kata harus kita jaga untuik tidak menyinggung dan menyakiti dan melukai perasaan anggota masyarakat lain. Betapa sakit dan luka hati orang , apa
bila menerima perlakuan yang kurang
adil, kata kata penghinaan, cemohan, makian, umpatan dan sikap menrendahkan
lainnya . Makian tersebut akan dapat merenggangkan tali persaudaraan, bahkan bentuk persahabatan dan kesetia kawanan social akan berubah menjadi permusuhan . Suasana
yang tenang dan damai berubah menjadi
panas , penuh dengan dendam, kedengkian dan
curiga mencurigai.
Oleh
karena itu , dalam hidup bersama kita
tidak boleh berpoya poya , berpesta pora , mendemontrasikan kemewahan dan
kekayaan di tengah tengah masyarakat . Sikap demikian dapat menyinggung perasaan orang lain dan mnimbulkan sakit hati.
Kita
juga tidak dapat membiarkan keluarga
kita bergembira , sementara tetangga kita mengalamii suatu musibah , saat
demikian semesstinya mengajak seluruh anggota keluarga melayat dan ikut berduka cita . Saat teman
kiya melakukan atau memperingati hari besarnya atau hari sucinya, kita juga
wajib untuk membiarkan mereka melakukan kegiatan sesuai dengan ajaran agamanya dan kita tidak boleh
mengganggunya .
2.2.2.
Hormat Kepada Guru di Sekolah.
Guru
kita sangat besar jasa dan perannya dalam pembentukan watak , kepribadian kita.
Mereka dengan susah payah mendidik , mengajar dan nasehat nasehat yang berfaedah . Kesemuanya
itu karena guru kita sangat menyayangi seperti halnya ayah dan ibu. Guru kita
berharap agar kita menjadi orang yang
berpendidikan dan berguna bagi diri sendiri , masyarakat, bangsa dan Negara.
Oleh
karena itu hargailah guru seperti kita
menghargai kedua orang tua. Kalau duduk
dihadapannya , duduklah dengan sopan dan
kalau berbicara dengannya , berbicaralah dengan sopan pula. Apabila guru sedang
bicara janganlah kita putuskan pembicaraannya.
Apabila
kita ingin disenangi oleh guru , penuhilah kewajiban kewajiban , antara
lain; biasakan hadir setiap hari pada waktu yang telah ditentukan. Jangan suka
alpa atau dating terlambat , kecuali ada halangan atau keperluan penting. Cepat
cepatlah masuk kelas kembali waktu
istirsahat telah berakhir, . Perhatikanlah pelajaran yang diterangkan guru dengan
baik .
Patuhilah
perintah perintah guru dengan rasa
iklas yang tumbuh dari lubuk hati ,
bukan karena takut dimarahi, dan jangan merasa sakit hati bila guru kita menasehati , Karena dengan menasehati dan mendidik
itu kita dapat melaksanakan kewajiban
kewajiban dengan baik. Apabila kita
telah dewasa , baru akan terasa manfaatnya
dan kita akan berterima kasih pada guru atas pendidikan yang telah
diberikannya itu.
Dengan menghormati dan menghargai guru , ilmu yang
diberikan oleh guru akan bermanfaat ,
berguna dan berfaedah dalam kehidupan
sehari hari.
Ada beberapa cara menghormati guru, baik di
dalam maupun diluar sekolah.
1) Jika guru sedang mengajar , perhatikanlah
apa yang diajarkannya.
2) Jika guru bertanya jawablah dengan baik dan benar.
3) Jika guru memberi tugas , kerjakanlah tugas
iitu dengan baik dan benar.
4) Jika bertemu di jalan , berilah hormat dan
salam.
5) Jiika guru terlambat datang mengajar,
belajarlah sendiri dengan tertib
6) Dll.
Meningkatkan
prestasi sebagai muara dari sikap kedisiplinan anak di sekolah. Karena
sekolah merupakan tempat berkumpulnya
banyak orang dengan berbagai
kepentingan. Ada
guru yang berkepentingan untuk mengajar dan mendidik siswa, ada siswa yang
berkentingan untuk menuntut ilmu. Ada
juga pegewai yang membantu kelancaran
tugas guru dan siswa . juga ada kepala sekolah
yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan pendidikan disekolah tersebut. Itulah
sebabnya siswa memiliki kesadaran untuk bisa menghormati seluruh komponen sekolah. karena itu bagian dari faktor yang menumbuhkan kenyamanan bagi siswa
dalam menempuh pendidikan dan meraih
prestasi. Salah satu unsur yang menjadi harapan dari seluruh komponen sekolah
adalah.
1. Hormat kepada guru dan Pegawai.
Orang
kedua setelah orang tua adalah guru.
Kita harus menghormati guru. Sebab gurulah yang mendidik kita. Guru mencurahkan
seluruh waktu dan tenaga untuk mendidik kita. karena itu wajar dan
harus menghormati guru.Wujud
penghormatan kita terhadap guru adalah bermacam macam. Misalnya mematuhi nasehat
guru, mengerjakan tugas yang diberikan
guru, dan berusaha menyenangkan hati guru.
Disekolah guru selalu memberikan nasehat untuk hal
yang baik, seperti; Siswa harus rajin belajar, Siswa harus disiplin , hormat
kepada orang tua, menghormati waktu, tidak minum minuman keras, tidak merokok
dan sebagainya. Tugas guru yang mulia ini ibarat lilin yaitu memberikan
penerangan dengan mengorbankan dirinya
demi masa depan siswanya.
2. Mematuhi peraturan sekolah.
Peraturan
sekolaha lebih sistematis , bahkan diumumkan di setiap kelas. Didinding
kelaspun selalu terpampang peraturan sekolah , Bagi yang melanggar
peraturan sekolah akan menanggung
akibatnya.
Mematuhi peraturan sekolah merupakan wujud perilaku siswa yang berbudi pekerti . Oleh karena itu tidak ada alasan untuk melanggar aturan sekolah. Peraturan sekolah sengaja dibuat , agar
setiap bagian sekolah memiliki hak dan
kewajiban yang seimbang. Peraturan
sekolah bukan berarti ingin
memangkas kebebasan para siswa ,
peraturan sekolah dibuat agar
pelaksanaan pendidikan disekolah
berjalan tertib dan teratur.
Bagaimana
jika suatu sekolah tidak ada aturan atau
tata tertib , Siswa bisa memakai baju seenaknya , tanpa bersepatu , datang
kesekolah pukul sepuluh , pulang pukul sebelas. pak guru bermalas malasan , dan
sebagainya. Jelas sekolah tidak akan mendidik siswa berdisiplin. Oleh karena
itu peraturan sekolah sebagai suatu
tuntutan bagi siswa untuk melakukan
kegiatan yang positif.
Berawal
dari kedisiplinan inilah siswa dapat
merasakan , bahwa sangat penting untuk
mendisiplinkan diri ,Karena banyak prestasi yang diraih berawal dari sikap
disiplin.
2.2.3. Sikap Hormat Kepada Pemerintah .
Peranan
pemerintah sebagai aparatur Negara untuk memberikan kenyamanan terhadap seluruh warga Negara adalah menjadi
kewajiban pemerintah .Tanggung
jawab dan kewajiban pemerintah terhadap warganya adalah menjadi prioritas , Dampak dari kelalaean
aparatur negara , berimplikasi
terhadap kehidupan warganya. Baik dalam hidup yang berhubungan dengan ekonomi,
politik, social, budaya dan lain
sebagainya. Untuk menjamin ketertiban ,
keamanan, kesejahtraan dan kedamaian hidup warga, Maka aparatur Negara dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya dinaungi oleh aturan aturan, sehingga aparatur pelaksana
dapat melakukan tugas dengan nyaman.
Sebagai
warga yang baik , harus tunduk dengan
aturan – aturan , sehingga pembangunan dapat terlaksana dengan baik. dan kesejahtraan kehidupan warga pun
dapat terealisasi. Banyak jenis
dan bidang yang menjadi garapan
pemerintah, untuk melayani dan memenenuhi hak warga Negara, sehingga pemerintan
dengan jajarannya dalam melakkukan
tugas dinaungi atau payungi oleh aturan aturan
yang sifatnya mengikat, dengan mencantumkan hak dan kewajiban yang harus
di taati , oleh setiap warga Negara.
Salah
satu contoh yang mencerminkan sikap
hormat dan menjadi warga Negara yang
baik, adalah memiliki identitas diri ,
berupa kartu pengenal diri ( KTP ), Rajin dalam Membayar pajak, dan dapat
mentaati aturan aturan yang lainnya., Demi untuk mensukseskan pembangunan
2.2.4. Hormat Kepada Sesama.
Dalam
hidup ini kita tidak bisa melepaskan diri dari ikatan hidup bersama dengan orang yang berada di sekitar kita. Hubungan
itu semata sebagai bagian dari kodrat kita bahwa kita sebagai maluk
social , karena itu kita tidak dapat hidup dengan sempurna , dengan baik atau
nyaman tanpa kehadiran mereka. Itulah
sebabnya janganlan menjauhkan diri dari
pergaulan dengan orang yang berada disekitar kita. Karena dengan kehadiran mereka kita dapat meringankan beban hidup , Oleh karena itu siapa yang ada di sekitar kita adalah
bagian orang yang haruskita dihormati, seperti halnya kita menghormati
diri sendiri. Dia harus diperlakukan
dengan baik , yaitu dihormati dan
dihargai. Apakan dia masih muda, ataupun orang dewasa. Untuk menjaga kenyamanan hidup dalam
lingkungan social haruslah mampu menunjukan sikap mencerminkan
rasa hormat seperti; sikap menghindarkan diri dari sikap menghina dan meremehkan orang lain, dan
tidak suka menceriterakan kejelekan orang lain. Melakukan sikap yang
bertentangan dengan nilai esensial budi
pekerti , berarti keretakan kita dengan
lingkungan pergaulan dengan orang disekitar kita akan semakin dekat untuk suatu
kehancuran. Jaga dan lakukanlah atau tunjukan sikap yang baik, yaitu sayang antar sesame dalam lingkungan, suka
menolong dan menghindari rasa permusuhan. Jangan merasa ego, dan tujukkanlah
sikap lapang dada, seperti; menerima
perbedaan, tidak mau menang sendiri,
dengan kesatria berani mengakui kesalahan dan mau memaafkan . Kelembutan sikap juga bagian dari sikap kita untuk menghormati
sesame , seperti sikap ramah, sopan dan santun dan bersikap jujur terhadap diri
sendiri. Dan jadilaah orang pemaaf, yaitu memaafkan kesalahan orang lain yang
pernah dilakukan terhadap diri kita, menghindari sikap dendam dan tidak mencari kesalah orang lain.
Karena kita adalah bagian dari anggota
masyarakat , maka kita harus dapat mengembangkan sikap atau rasa memiliki terhadap kelangungan keamanan dan stabilitas lingkungan, seperti
harus mampu menjaga kebersihan lingkungan, turut serta menjaga keindahan
lingkungan, tidak jorok dan tidak merusak pasilitas milik umum.
2.3.1. Pengertian Tata Krama.
Dalam
pengertian umum tata krama sebagai terjemahan dari istilah ETIKET yang diartikan sebagai tata
cara atau tingkah laku yang baik. Tata
krama mempunyai arti yang penting dalam kehidupan manusia pada umumnya. Tata
krama atau etiket sebagai bagian
dari budaya bangsa yang tehur
dan bernilai tinggi, sebagai peradaban
bangsa yang luhur. Karena didalamnya terdapat peraturan peraturan untuk pergaulan sehari hari. Kegunaannya
sudah tentu untuk menghindarkan pertengkaran pertengkaran dan keadaan yang tidak menyenangkan. Bila
ditinjau secara mendalam . Semua adat istiadat
atau segala macam peraturan peraturan
yang dianut oleh suatu bangsa ,
mempunyai makna secara tersendiri
sendiri. memperlihatkan ciri
khasnya. Hampir setiap daerah mempunyai
perturan sendiri sendiri atau kebudayaan yang lain. Orang tidak dapat
atau tidak perlu lagi memberikan
komentar bahwa cara itu adalah salah dan
cara inilah yang benar , masing masing mempunyai alas an alasannya sendiri sendiri, seperti juga
memberikan sesuatu dengan tangan kiri,
disini akan membuat orang tersinggung , tapi di negeri barat tidak menjadi
persoalan.
Dikalangan
orang tua , pada waktu mereka hendak makan
banyak yang saling mengucapkan : Selamat makan, Kalau anda mempunyai
keadaan demikian janganlah mentertawakan . Walaupun kelihatannya janggal dan dianggap kolot. Mungkin dirumah tidak
demikian, karena kebiasan makan tinggal makan . Untuk orang yang tahu
etiket atau tata karma makan , sedikit
ia harus berbasa basi dengan mengajak
orang yang ada disekitarnya untuk makan
bersama. Dengan demikian kita akan
memperoleh ketenangan selama makan
2.3.2.Tata krama dalam kegiatan keagamaan.
Tata karma sebagai tradisi yang diwariskan secara turun tumurun dan
dilaksanakan secara terpadu oleh keluruh warga masyarakat yang dilaksanakan
secara sepontan sebagai pemahaman hidup yang bersifat lisan. Hukuman tidak akan
pernah dijatuhkan kepada orang yang
melanggar etika , hanya saja semua akan terasa janggal jika tetap dilakukan dan
adanya dorongan harga diri yang membuat
kita merasa malu untuk melanggarnya. Misalnya etika yang ada hubungannya dengan
kegiatan persembahyangan , seperti; Cara
berpakaian, Etika berpakaian menurut adat dan tradisi sudah dikenal sejak lama , semua agama
mempunyai etika sebagai cirri khas yang menjadi
atau sebagai norma yang ditaati
sebagai bagian dari kewajiban.
Dalam kegiatan keagamaan banyak
jenis dan banyak tahapan yang harus dilakukan untuk menyukseskan kegiatan tersebut haruslah diatur sedemikian rupa, sehingga
dapat memperlancar dalam proses dan
mencapai tujuan. Dalam agama hindu misalnya, kegiatan persembahyangan yang
dilakukan dalam lingkungan sekolah , pada hari
tertentu ataupun kegiatan persembahyangan setiap hari. Tergantung besar kecilnya kegiatan tersebut. Banyak tahapan yang harus
dilakukan, mulai dari tahapan persiapan sarana dan prasarana .
Yang
lebih penting lagi setelah persiapan tersedia dan kegiatan persembahyanganpun
dimulai. maka seluruh perhatian terpusatkan pada tujuan persembahyangan. Tidak
adak anak yang kelihatan lagi mondar mandir,
atau bercengkrama , Semua duduk dengan tertib , dengan persiapan sarana
persembahyangan tersedia dengan lengkap
.Kalau pemahaman tentang sembahyang sudah tersirat dalam setiap umat, maka proses dan tujuan dapat terlaksana dengan hikmat.
Ketenangan dan kekhusukan , bagian dari
tujuan dalam keheningan hati , sehingga
persembahyangan dapat membawa kesan kedamaian .
2.3.3. Sopan Santun dalam
Berbicara.
Alat
komunikasi yang paling utama dalakm pergaulan adalah berbicara, Dengan
berbicara kita dapat menyampaikan
keinginan , kehendak hati, dan
kebutuhan kita. Dan kita dapat pula mengetahui
keinginan dan kebutuhan orang
lain. . Pembicaraan bias mendatangkan
banyak teman dan disukai banyak orang. Tetapi sebaliknya dapat pula mengakibatkan banyak musuh. Dan dibenci norang lain. Bahkan pembicaraan
bias juga menimbulkan peperangan dan kematian.
Agama mengajarkan kepada kitga agar selalu menjaga lidah dan mulut dalam berbicara, agar pembicaraan kita tidak
berakibat merugikan diri sendiri , juga orang lain . Pembicaraan di atur dan
dipikir terlebih dahulu sehingga dapat membawa manfaat.
Seyogyanya mulut dan lidah kita gunakan untuk saling menasehati akan kebenaran dan kesabaran. Berbicara yang baik
adalah dengan sopan dan lemah lembut, tidak ngotot yang bisa menyebabkan lawan
bicara tersinggung. Hindari cara berbicara
yang bisa menimbulkan perselisihan . Pembicaraan yang seenaknya dan tak bermanfaat seringkali merusak hubungan antar sahabat, saudara, dan bahkan bisa meretakkan hubunga keluarga. Agama
menuntun umatnya untuk tidak
berbicara yang tanpa guna , apalagi
yang ditujukan untuk mengadu
domba , fitnah, isu, gossip, dan
sebagainya.
Tata karma atau etika dalam pergulan
, Bukanlah soal apa yang boleh
dikatakan atau tidak boleh. Tetapi
didalamnya mencakup suatu yang
berhubungan dengan kepribadian seseorang . Tidak sopanlah jika berbicara kepada orang lain tanpa melihat umur dan jabatan atau
kedudukan seseorang. Sebagai contoh
dalam lingkungan pendidikan “ sekolah “ Apakah
dia sebagai penjaga sekolah, tukang kebun, Penjaga sekolah, guru , ataupun kepala
sekolah.
Berbicara dengan teman yang sebaya harus berbeda dengan teman yang
lenih tua, berbicara dengan orang lain
yang lebih tua. Terlebih lagi dengan orang yang mempunyai derajat yang
lebih tinggi, semua itu harus kita
hormati dan bedakan. Walaupun kita diciptakan sama oleh tuhan . Tetapi
oleh Tata karma, sebagai budaya yang bernilai tinggi haruslah dibedakan . Kalau semua bisa memahami dan melaksanakan
, kedamaian , ketentraman , kerukunan
serta keharmonisan akan terrcipta
,
2.3.4. Etika dalam pergaulan.
Sebagai anak yang berbudi pekerti ,
sudah barang tentu dalam kehidupan
sehari hari akan disenangi dan
disayangi orang lain , karena telah terbiasa seluruh gerak pikiran dan perilaku didasari
atas etika atau tata karma yang luhur. Sehingga kemualiaan dan sanjungan dari
orang lain datang dari berbagai penjuru., Ada
beberapa hal yang menjadi prioritas dalam pergaulan adalah;
1.
Bergaul dengan orang yang lebih tua.
Yang dimaksud dengan orang yang lebih tua adalah orang yang memang telah berusia lebih dewasa dari diri kita.
Kita harus dapat menempatkan atau
menunjukan sikap hormat pada mereka , sudah tentu karena jasa dan
pengalamannya lebih dewasa . Wajar kita
tunjukkan sikap yang lebih hormat padanya. Kita dapat memperlakukan mereka
seperti memperlakukan orang tua, karena
pengorbanan mereka sama tulusnya seperti orang tua dengan anaknya. Mereka sebenarnya
tidak membutuhkan balasan atau imbalan atas
pengormaban yang mereka lakukan, karena semua itu dilaksanakan atau
dilakukan atas suatu keiklasan. Namun demikian tidaklan pantas kalau kita
melupakan jasa mereka. Sekecil
apapun bantuan yang pernah beliau berikan
, itu sama besar artinya karena
merupakan bagian dari pembentukan pribadi yang lebih dewasa. Itulah sebabnya
janganlah membedakan orang lain karena
besar kecilnya jasa yang diberikan. Tunjukkanlah sikap
/ perilaku yang mencerminkan sikap hormat pada orang dewasa.
2. Bergaul dengan orang yang lebih
muda.
Dalam proses interaksi tidak hanya orang yang lebih tua atau orang yang sebaya yang
menjadi perhatian kita. Tetapi orang yang lebih muda . Kita membutuhkan
mereka sebagai bagian dari generasi
penerus untuk proses pembangunan.
Oleh
karena itu, kita harus merendah dan
santun terhadap sesama, termasuk mereka yang lebih muda dari kita. Walaupn mita
memiliki banyak kelebihan dibandingkan
dengan anak anak kita , kita tidak boleh bersikap sombong dan congkak
terhadap mereka. Justru kita harus menghargai dan memperhatikan kebutuhan mereka serta membantunya dengan penuh kasih sayang.
Dalam
hal pergaulan dengan orang yang lebih
muda , termasuk juga dengan yang keberadaan perekonomian , pengetahuan dan
pengalamannya lebih lemah
dibandingkan dengan kita , juga anak
yatim dan fakir miskin .Terhadap mereka wajib menyantuni dan bersikap penuh kasih saying . Tidak
berbuat dan berkata kasar terhadap mereka , tidak mengejek dengan janji janji
kosong , tidak menghina keadaan dan sebagainya.
Apabila
kita tidak bersikap hormat , sopan dan
merendah terhadap orang yang
lebih muda dan orang yang keadaannya
kurang dibandingkan dengan kita ,
niscaya merekapun tidak akan hormat dan
menghargai kita.
3.
Bergaul dengan orang yang berbeda agama
Kita juga diharuskan
bergaul dengan orang yang berbeda agama
dengan kita. Pada dasarnya meraka adalah sama seperti kita , berasal
dari sumber dan unsure yang sama , yang membedakan adalah keyakinannya .
Kita hidup di tengah tengah orang banyak yang berbeda sifat, perilaku dan keinginan . Demikian juga kepercayaan dan
keyakinannya. Namun mereka merupakan bagian dari orang yang berada disekitar kita. Sehingga
kitapun membutuhkan mereka dalam urusan
perniagaan, dan urusan kemasyarakatan
lainnya. Kita tidak selayaknya
membedakan orang orang yang berbeda
agama dalam hal kemasyarakatan, Oleh
karena itu kita harus tetap bergaul
dengan mereka sebagai sesame
manusia. Sebagai sesame anggota masyarakat.
Perbedaan
keyakinan bukan penghalang bagi
kehidupan bermasyarakat, namun demikian
dalam pergaulan dengan mereka , kita
hendaknya tetap berpegang pada ajaran agama
kita . jangan sampai terpengaruh oleh cara cara bergaul menurut ajaran agama mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar